BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
“Mengapa ilmu yang
sangat indah ini, yang menghemat kerja dan membuat hidup lebih mudah, hanya membawa kebahagiaan
yang sangat sedikit? Ilmu yang seharusnya membebaskan kita dari pekerjaan yang melelahkan spiritual
malah menjadikan manusia budak-budak
mesin. Jawaban yang sederhana adalah karena kita belum lagi belajar bagaimana menggunakannya secara wajar.” (Albert
Einstein)
Begitulah yang telah
dikatakan Albert Einstein (orang nomor 1 dalam perkembangan ilmu fisika diabad 21). Namun apakah kita sekarang
sudah mengetahui sebagai apa kita
didunia ini dan apa tujuan kita sebenarnya. Kita tidak lain ialah makhluk yang lemah dan tidak ada apa-apanya
didunia yang luas ini yang hanya
memikirkan ego sendiri-sendiri. Lantas apakah kita dapat menerima begitu saja kata-kata tersebut.
Ilmu pengetahuan adalah suatu bidang studi atau pengetahuan
yang sistematik untuk menerangkan suatu fenomena dengan acuan materi dan
fisiknya, melalui metode ilmiah (Marzoeki, 2000). Sedangkan tekonologi adalah
ilmu yang mempelajari cara-cara pemanfaatan ilmu pengetahuan agar dapat dipakai
baik oleh manusia, industri, dan laboratorium. Pada dasarnya ilmu terdiri dari
2 hal, yaitu basic science dan applied science. Dari gabungan kedua hal
tersebut munculah teknologi (Marzoeki, 2000). Yang dimaksud denganbasic
science adalah
ilmu-ilmu dasar seperti matematika, biologi, kimia, fisika, dan sebagainya.
Sedangkan applied science adalah bagaimana kita
mengaplikasikan ilmu pengetahuan dari ilmu-ilmu dasar hingga dapat berguna
untuk memecahkan masalah manusia. Yang akan kita bahas sekarang adalah dampak
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Saat ini ilmu pengetahuan telah meningkatkan kesadaran
manusia. Dahulu manusia masih menggunakan cara berpikir man centered dan theological cosmology ala Aristotle—ilmu perbintangan
atas dasar ajaran agama, sedangkan saat ini manusia sudah beralih menggunakan
cara berpikir baru yaitu impersonal dan mechanical—berdasarkan materi
dan proses
(Marzoeki, 2000). Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan, manusia
menjadi lebih rasional. Kepercayaan-kepercayaan akan takhayul sudah
ditinggalkan dan saat ini segala jenis fenomena alam telah dapat dijelaskan
dengan ilmu pengetahuan. Saat ini ilmu pengetahuanlah yang mempunyai kontribusi
terbesar dalam lenyapnya banyak kepercayaan tradisional (Keraf & Dua:
2001).
Secara umum ada 4
hal baru dari ilmu pengetahuan yang menyebabkan hilangnya kepercayaan
tradisional. Yang pertama adalah pengamatan lawan otoritas. Ilmu pengetahuan
tidak didasarkan pada otoritas melainkan pengamatan. Ilmu pengetahuan merintis
jalan kepada kemandirian dalam berpikir berdasarkan pengamatan terhadap
gejala-gejala alam atau sosial. Yang ke dua adalah otonomi dunia fisik,
maksudnya selain melalui pengamatan, ilmu pengetahuan juga berangkat dari suatu
filasofi tentang alam sebagai sesuatu yang otonom dan memiliki hukumnya
sendiri. Ketiga disingkirkannya konsep tujuan, ilmu pengetahuan hanya mengenal
sebab etisien dari suatu peristiwa. Dalam ilmu pengetahuan masa lampau lebih
penting karena final tidak diberi tempat dalam pandangan ilmiah tentang dunia
ilmu pengetahuan lebih mementingkan konsep kausalitas dibandingkan konsep
finalitas. Yang terakhir adalah tempat manusia dalam alam, ilmu pengetahuan
menjelaskan manusia tidak ada artinya dalam seluruh alam semesta bila
dibandingkan dengan kebesaran bimasakti (Keraf & Dua, 2001).
Ilmu pengetahuan memiliki banyak pengaruh dalam kehidupan
manusia terutama dalam perkembangan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi
tidak dapat dipisahkan. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan maka kemajuan
teknologipun terjadi. Hal ini sebenarnya sangat positif dalam kehidupan
manusia. Dengan teknologi yang semakin berkembang maka berbagai macam alat dan
penemuan-penemuan untuk membantu dan mempermudah kehidupan manusia semakin
banyak. Contohnya saja handphone dan e-mail, dengan diciptakannya handphone dan e-mail maka kebutuhan manusia untuk
dapat berkomunikasi setiap saat dapat terpenuhi. Untuk mengatur rencana ataupun
sekadar memberitakan informasi menjadi jauh lebih mudah dengan ditemukannya handphone dan email. Dibandingkan saat kita masih
menggunakan surat clan telegram, komunikasi masyarakat saat ini menjadi jauh
lebih lancar.
Meskipun begitu
banyak masyarakat yang mengatakan bahwa ilmu pengetahuan juga yang menyebabkan
kekacauan yang terjadi di dalam masyarakat. Hal tersebut tidak dapat
dipungkiri. Memang selain memiliki dampak positif ilmu pengetahuan juga
mempunyai dampak negatif dalam kehidupan manusia. Akan tetapi pada dasarnya
ilmu pengetahuan diciptakan bukan untuk tujuan kejahatan atau menciptakan
kekacauan. Ilmu pengetahuan sebenarnya dikembangkan untuk membantu manusia.
Meskipun begitu pada penerapannya ilmu pengetahuan sering disalah gunakan
justru untuk menghancurkan umat manusia. Misalnya saja pada penemuan tenaga
nuklir. Pada mulanya para ilmuan menciptakan nuklir sebagai sumber tenaga baru
yang dinilai efektif sebagai alternatif sumber energi yang baru. Akan tetapi
pada penerapannya tenaga nuklir justru digunakan dalam peperangan untuk
menghancurkan umat manusia.
Dampak ilmu
pengetahuan clan teknologi yang telah di paparkan di atas merupakan fenomena
yang ada dalam masyarakat dan sampai sekarang belum ditemukan pemecahannya. Di
satu sisi ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membantu manusia untuk
memecahkan masalah-masalah mereka, disisi lain ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan penyebab dari kekacauan yang terjadi di dunia ini. Menurut saya
sebenarnya ilmu pengetahuan dan teknologi itu diciptakan hanya untuk kebaikan
umat manusia. Akan tetapi seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa penerapan
ilmu pengetahuan dan teknologi itu tidak selamanya baik.
Hal tersebut
kembali lagi kepada individu-individu yang menggunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi tersebut. Bila ilmu pengetahuan dan teknologi diterapkan untuk
menolong dan memajukan umat manusia pasti sangat menolong bagi perkembangan
peradaban manusia. Akan tetapi bila ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut
digunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab maka dapat dipastikan
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi akan membawa malapetaka
bagi umat manusia. Dleh sebab itu semuanya dikembalikan lagi kepada manusia
sebagai pengguna ilmu pengetahuan dan teknologi. Ingin memberikan dampak yang
seperti apakah bagi kehidupan masyarakat. Bila ingin memberikan dampak positif
gunakanlah ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut secara bertanggung jawab.
Penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak bertanggung jawablah yang
sebenarnya menjadi masalah clan membawa dampak negatif dalam kehidupan manusia.
Manusia dilahirkan kedunia
ini dalam keadaan yang sempurna baik lahir maupun batinnya yang memiliki intelektual tinggi dan sebagai pemimpin bagi
yang lain. Semua itu telah disetujui
oleh seluruh manusia dan telah disepakati bersama bahwa manusialah yang menjalankan semua perbendaharaan dunia. Namun
kita semua belum sadar, apa tujuan
kita membendaharai semua yang ada di dunia ini. Coba kita ingat kembali (flash back) apa saja yang telah kita,
nenek moyang kita, dan anak cucu kita
lakukan didunia ini? Adakah yang kita lakukan tersebut bermanfaat bagi diri kita dan seluruh alam atau tidak? Jawaban
tersebut tidak bisa kita jawab
sekarang sebelum kita mengetahui diri kita sendiri.
Sejak revolusi industri di
Inggris, manusia berlomba-lomba untuk mengasah dan mengembangkan teknologi Negaranya masing-masing. Ada yang maju
sebagai Negara Adi Jaya dan ada yang
maju sebagai Negara Adi Kuasa. Itu semua tidak lain ialah ego setiap manusia yang tidak pernah senang melihat
orang lain senang. Namun mereka semua
tidak memikirkan dampaknya bagi kemanusiaan. Contohnya saja : Bagaimana dahsyatnya revolusi industri yang
mengawali era modern itu digambarkan
Peter Gay dalam Age of Enlightenment, bahwa betapa para pengusaha pabrik baru tanpa kekangan hukum dan etika bergerak
dengan penuh kekejaman dan tanpa
norma kesusilaan. Mereka mempekerjakan anak-anak selama 14, 16, atau
18 jam per hari. Buruh terpaksa menerima peraturan-peraturan kejam, sedangkan hukuman bagi yang melanggar sangat keras dan
bengis (Peter Gay, 1966).
Itu barulah contoh awal
dari masalah yang akan kita bahas nantinya. Namun yang perlu diingat kita semua harus bisa memilih salah satu dari banyak
pilihan karena di dunia ini kita akan
bertemu dengan banyak pilihan yang kalau kita pilih memiliki konsekuensi tersendiri.
1.2. Tujuan dan Manfaat
Memberikan pemikiran baru bagi seluruh manusia dimuka bumi ini yang mau
berpikir dan mau bertindak untuk memilih
mana yang benar dan mana yang salah. Dan semua ini tidak lain ialah sudah tugas utama seluruh makhluk yaitu
mengingatkan seseorang jika mereka melampaui
batas dalam melakukan suatu tindakan.
Manfaatnya yaitu semoga
saja dunia yang kita cintai ini tetap dalam keadaan damai dan terjalin hubungan yang saling menguntungkan antara perkembangan teknologi dengan kemanusiaan. Dan juga
agar manusia mau membuat hal-hal baru
yang dapat menguntungkan bagi seluruh manusia di muka bumi ini.
1.3 Gagasan Kreatif
Sejarah memperlihatkan,
sains dan teknologi tidak serta-merta membawa kebahagiaan dan membuat hidup lebih mudah. Penyelewengan teknologi
telah menjungkirbalikkan nilai
manfaat itu. Karenanya teknologi secara aksiologis perlu dikendalikan etika manusiawi agar penyesalan Einstein di atas
menjadi bermakna. Perlu adanya suatu
kearifan teknologi, yakni kearifan bagaimana menggunakan teknologi secara wajar agar ia membawa berkah, bukan
bencana. Juga kita harus memikirkan
dampak-dampak yang telah terjadi di kebudayaan kita masing-masing dan merubahnya sedikit demi sedikit tanpa
merusak system yang sudah berjalan
selama ini. Dan kita harus mampu mengubah system tersebut dengan membuang hal-hal yang merusak bagi diri kita,
keluarga kita, tetangga-tetangga
kita, pemimpin kita, dan umat seluruh alam.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB II
ISI
Perkembangan teknologi
pada hari ini amat luar biasa. Kajian dan penyelidikan yang dibuat menghasilkan teknologi canggih
merentasi dari batas teknologi computer hingga
ke teknologi bio yang merintis ke arah penemuan genetik yang menakjubkan. Teknologi pada perspektif Barat dilihat
sebagai matlamat dalam kemajuan dan perubahan.
Pergantungan kepada perkembangan dan kemajuan teknologi menjadi bahagian penting dalam dasar dan sistem
pendidikan di semua peringkat. Tuhan
tidak menolak kepentingan teknologi. Teknologi komputer umpamanya amat berguna untuk memperkaya, mempercepat,
memperbanyak dan mempermudah kegunaan
maklumat sesama manusia. Tetapi Tuhan melihat teknologi selamanya alat bukannya matlamat.
Teknologi sebagai alat
yang dihasilkan untuk membantu manusia mendapat kemudahan dan bantuan dalam kehidupannya. Teknologi menyebabkan
gaya hidup berubah dan proses
pengajaran dan pembelajaran berkembang. Teknologi
memberikan kesan kreatif dan inovatif dalam dunia pengeluaran dan perkhidmatan. Malah kemodernan dan
kemajuan banyak digerakkan oleh kecanggihan
teknologi. Pergantungan manusia kepada teknologi atau alat menyebabkan teknologi dirasakan
segala-galanya.
Manusia di samping memerlukan teknologi atau alat
untuk menjadikan kehidupan lebih
berkesan dan bermakna memiliki kualiti keinsanan. Manusia memiliki hati dan rasa, emosi dan psiki, pemikiran dan nilai
supaya kualiti keinsanan tetap subur dalam keadaan
yang fitrah. Hubungan seorang suami
dan isteri dijalin oleh kualiti kasih sayang dan persepahaman. Hubungan anak dengan ibu bapa juga banyak berlegar
sekitar keperluan contoh dan
pengisian naluri dan keinginan supaya ia dipenuhi dengan asuhan, belaian dan tunjuk ajar yang baik. Hubungan sesama manusia tidak saja dalam batas teknologi alat
komunikasi tetapi memerlukan sentuhan
perasaan suka dan marah, sayang dan benci, percaya dan yakin antara satu sama lain. Inilah sentuhan
keinsanan yang menjadi matlamat hidup.
Sekiranya media cetak dan
elektronik yang menjadi jalur komunikasi remaja untuk mendapatkan maklumat, hiburan dan pengetahuan apakah bahan-bahan
yang diperolehi baik yang berupa
perisian, program, maklumat, data dan kajian, menyumbang ke arah meningkat akal budi insan, menjadikannya lebih
berilmu, memberikannya asas maklumat
yang benar, memberikannya kesan hiburan yang tidak membawa kelalaian dan lupa terhadap Allah. Kalau itu asasnya
teknologi digunakan untuk membangun
kualiti insan. Insan yang berada
dalam keadaan fitrah tidak saja memerlukan teknologi untuk memudahkannya mendapat maklumat, tidak
saja berguna membawanya dari suatu tempat
ke tempat yang lain, tidak saja berfaedah untuknya membuat urusan, tidak saja penting untuk mendapatkan rawatan
tetapi kualiti maklumat mesti membimbingnya
ke arah ketepatan dan kebenaran. Kualiti
perjalanannya membolehkan ia sampai ke destinasi dengan selamat, kualiti pengurusan tidak saja baik dan berkesan
tetapi ramah dan amanah, kualiti rawatan tidak
saja meyakinkan tetapi disertai dengan kepakaran dan profesionalisme, maka teknologi dan etika berganding sama.
Oleh itu fokus remaja
dalam bidang pengilmuan dan pendidikan tidak harus tertumpu kepada aspek-aspek teknologi yang sifatnya
mekanistik semata-mata. Proses pengilmuan
dan pendidikan seharusnya mengukuhkan remaja dan generasi muda dengan asas-asas ilmu kemanusiaan dan
agama supaya ada sentuhan keihsanan dan keinsanan
dalam aplikasi teknologi. Asas ini amat penting dan fundamental dalam strategi membangun modal insan yang
integratif.
Memang Barat yang
mendukung paham sekular dan liberal mementingkan aspek inovatif dan kreatif dalam menghasilkan teknologi. Barat tidak
boleh menolak kepentingan nilai,
etika, budaya dan tradisi yang baik dalam membangunkan keperluan teknologi untuk manusia dan perubahan. Oleh kerana
teknologi adalah alat, tentu ada
asas-asas keinsanan yang boleh memandu aplikasi teknologi bagi mencapai matlamat. Para Remaja harus paham bahwa kemajuan teknologi memang berguna
untuk perubahan dan kemajuan. Dalam
dunia hiburan dan musik umpamanya peranan teknologi
amat luar biasa melakukan revolusi musik dan hiburan sehingga ia menjadi candu bagi generasi muda. Apakah musik
yang terpancar dalam budaya popular Barat
mampu membimbing remaja menjadi manusia yang baik, beradab, tahu harga diri dan warisan bangsa dan umat, mengerti
tentang mesej kemanusiaan dan peradaban
atau memang budaya popular Barat itu sendiri sedang menanamkan jiwa pesimis, kegilaan kepada cinta murahan,
rangsangan kepada seks bebas dan paham hedonisme,
tidak melihat nilai agama dan kemanusiaan sebagai penting.
Sekiranya teknologi
menjadi wahana menyebabkan lonjakan revolusi budaya tanpa Tuhan dan tanpa agama, maka teknologi
telah disalahguna dan ia tidak menyumbang ke
arah maklumat membangunkan kualiti insan. Oleh itu menjadi gambaran yang amat rumit bagi remaja mendekati isu
hiburan, musik, dunia persembahan, sumber perisian
dengan ilmu yang membolehkan manusia terhibur, memberikan apresiasi terhadap seni atau sesuatu yang indah. Menghasilkan drama dan film yang sifatnya
mendidik supaya kecanggihan teknologi digunakan
sebagai bahan didik yang berkualiti tinggi. Kalau
ia tidak berlaku, para remaja akan kekal sebagai pengguna budaya popular Barat dan menjadikan teknologi sebagai
alat dan matlamat dan membiarkan dirinya diratah
ibarat api yang membakar daun-daun kering di musim kemarau. Akhirnya akhlak remaja akan menjadi debu dan
berterbangan di tengah-tengah taufan
nafsu-nafsu yang boleh menyebabkan remaja meminggirkan agama dan menganggap kemajuan dan kemodernan ialah
Barat dan pembaratan.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB III
KESIMPULAN DAN
SARAN
3.1 Kesimpulan
Janganlah terpedaya oleh hasrat dan keinginan. Tapi perdayakanlah diri
oleh akal dan pikiran yang bijak dan
arif.
3.2 Saran
Saran untuk seluruh
manusia yang masih mementingkan teknologi dari kemanusiaan yaitu untuk tidak mencampuradukkan antara kemanusiaan
dan teknologi. Dan ingat setiap
perbuatan pasti ada konsekuensi yang ditimbulkannya walaupun sekecil apapun perbuatan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar